Hari Bumi 2013


Untuk memperingati hari Bumi pada tanggal 22 April, yang setiap tahunnya diadakan. Kelompok Pecinta Alam (KPA) Rajawali, Sekayam kali ini melakukan penanaman pohon trembesi di lereng bukit Entiti, Dusun Serangkang, Kecamatan Entikong. Adapun acara yang diikuti oleh lebih dari 45 orang ini terdiri dari anggota KPA-Rajawali Sekayam, Sispala Hijau SMA Negeri 1 Sekayam, Kenyawen Art SMA Negeri 1 Sekayam, dan penggiat alam bebas lainnya. ”Setiap tahun kita peringati hari bumi dengan berbagai kegiatan, namun untuk kali ini kita hanya menanam pohon saja.” Ungkap Ketua KPA Rajawali Sekayam, hari bumi merupakan upaya penyadaran bagi umat manusia di muka bumi ini atas prilaku hidup yang dinilai semakin membahayakan bumi. ”Dulu masyarakat kita hampir belum mengenal apa itu hari bumi, namun dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini menjadikan masyarakat paham akan makna dilaksanakan nya hari bumi, terlebih lagi sering dilakukan aksi peringatan tersebut.” Ucap Ketum Rajawali. Dilanjutkan olehnya, peringatan hari bumi bukan hanya dijadikan momentum pada setiap tanggal 22 April saja, tapi bagaimana kita mengimplementasikan dikehidupan sehari-hari, seperti dengan memperhatikan lingkungan sekitar kita termasuk menanam pohon di pekarangan rumah, tidak membuang sampah sembarangan dan tindakan lainnya yang dinilai dapat membantu proses penghambatan kerusakan terhadap bumi. Dipilihnya dusun Serangkang, kecamatan Entikong dalam aksi hari bumi, dia mengatakan hal tersebut selain untuk melihat kondisi hutan di wilayah Entikong, juga melakukan pendataan bagi KPA. ”Kemarin bukan hanya aksi hari bumi saja, KPA juga bergabung dengan Sispala Hijau SMA Negeri 1 Sekayam dalam melakukan pengkaderan, dan mendoktrin anggota baru yang mungkin mampu menjadi kader konservasi untuk kedepannya, serta pendataan bagi KPA dan observasi hutan.” Ujarnya. Oleh sebab itu, dengan kondisi hutan yang kian mengalamai degradasi, sangat perlu upaya aksi nyata di lapangan, meski hanya bhakti atau menanam pohon yang bermula dari kegiatan kecil dan diri kita sendiri. Semoga langkah yang dimulai dari diri kita dan lingkungan sekitar mampu menghambat proses kerusakan dan mengembalikan fungsi hutan secara perlahan, demi kelangsungan hidup orang banyak di muka bumi ini, pungkasnya. (dj)