Untuk memperingati hari Bumi pada
tanggal 22 April, yang setiap tahunnya diadakan. Kelompok Pecinta Alam (KPA)
Rajawali, Sekayam kali ini melakukan penanaman pohon trembesi di lereng bukit
Entiti, Dusun Serangkang, Kecamatan Entikong. Adapun acara yang diikuti oleh lebih
dari 45 orang ini terdiri dari anggota KPA-Rajawali Sekayam, Sispala Hijau SMA
Negeri 1 Sekayam, Kenyawen Art SMA Negeri 1 Sekayam, dan penggiat alam bebas
lainnya. ”Setiap tahun kita peringati hari bumi dengan berbagai kegiatan, namun
untuk kali ini kita hanya menanam pohon saja.” Ungkap Ketua KPA
Rajawali Sekayam, hari bumi merupakan
upaya penyadaran bagi umat manusia di muka bumi ini atas prilaku hidup yang
dinilai semakin membahayakan bumi. ”Dulu masyarakat kita hampir belum mengenal apa
itu hari bumi, namun dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini
menjadikan masyarakat paham akan makna dilaksanakan nya hari bumi, terlebih
lagi sering dilakukan aksi peringatan tersebut.” Ucap Ketum Rajawali. Dilanjutkan
olehnya, peringatan hari bumi bukan hanya dijadikan momentum pada setiap tanggal
22 April saja, tapi bagaimana kita mengimplementasikan dikehidupan sehari-hari,
seperti dengan memperhatikan lingkungan sekitar kita termasuk menanam pohon di
pekarangan rumah, tidak membuang sampah sembarangan dan tindakan lainnya yang
dinilai dapat membantu proses penghambatan kerusakan terhadap bumi. Dipilihnya
dusun Serangkang, kecamatan Entikong dalam aksi hari bumi, dia mengatakan
hal tersebut selain untuk melihat kondisi hutan di wilayah Entikong, juga
melakukan pendataan bagi KPA. ”Kemarin bukan hanya aksi hari bumi saja, KPA
juga bergabung dengan Sispala Hijau SMA Negeri 1 Sekayam dalam melakukan
pengkaderan, dan mendoktrin anggota baru yang mungkin mampu menjadi kader
konservasi untuk kedepannya, serta pendataan bagi KPA dan observasi hutan.”
Ujarnya. Oleh sebab itu, dengan kondisi hutan yang kian mengalamai
degradasi, sangat perlu upaya aksi nyata di lapangan, meski hanya bhakti atau
menanam pohon yang bermula dari kegiatan kecil dan diri kita sendiri. Semoga
langkah yang dimulai dari diri kita dan lingkungan sekitar mampu menghambat
proses kerusakan dan mengembalikan fungsi hutan secara perlahan, demi
kelangsungan hidup orang banyak di muka bumi ini, pungkasnya. (dj)