Hutan : Kerusakan hutan tidak sebanding dengan perbaikan yang dilakukan
Dengan
melihat kondisi kerusakan hutan yang terjadi saat ini tentunya sangat
memprihatinkan bagi kita namun hanya sedikit yang akan peduli dan mengerti arti
sebuah pelestarian yang semakin hari kian memudar dan betapa pentingnya hutan
bagi
kelangsungan hidup baik manusia ataupun makhluk hidup lainnya, dia memberikan
kehidupan bagi kita semua sehingga
kehancuran hutan membawa dampak negatif bagi kita tentunya berdampak terhadap
Pemanasn Global. Hutan memiliki fungsi untuk memproduksi oksigen hutan menyerap emisi
karbondioksida kemudian melalui proses fotosintesis diubah menjadi oksigen dan menjaga keteraturan air dalam tanah (fungsi
hidrolisis) menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim
(fungsi klimatologis) sebagai penanggulangan pencemaran udara seperti CO2
(karbon dioksida) dan CO (karbon monoksida) fungsi lain sebagai pelindung kelestarian alam
flora dan fauna juga berfungsi sebagai pencegah bencana banjir, tanah longsor, maupun
kekeringan oleh karena itu hutan
dikatakan sebagai paru-paru dunia dapat kita bayangkan seperti apa bumi ini
jika mengalami kerusakan hutan yang luar biasa hebatnya. Namun,
saat ini kita sedang dihadapakan dengan masalah yang cukup serius mengenai kerusakan
hutan. Selain bencana, tangan manusia yang tidak bijaksana dan tidak memiliki
kesadaran yang baik adalah penyebab utama dari masalah ini tanpa pernah berpikir dua kali mengenai konsekuensi apa yang akan diterima. Laju kerusakan
hutan tidak sebanding dengan laju perbaikan yang dilakukan Hal inilah yang
membuat hutan kita semakin berkurang tentunya berkurang juga fungsi hutan itu
sendiri, seiring dengan lajunya kerusakan tersebut mari kita bersama-sama
mengembalikan fungsi hutan dengan menanam kembali (reboisasi) maupun melakukan
penghijauan hutan kita baik secara individu maupun kelompok. Pada pelaksanaan
peringatan hari Bumi dan Ulang tahun ke-III KPA-Rajawali berjalan dengan lancar
dan sukses, kami keluarga besar KPA-Rajawali mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehingga dapat
berjalan dan terselenggara dengan baik. adapun pohon yang ditanam berjumlah 11
pohon dengan jenis nya adalah pohon Meranti, Mahoni, dan belimbing. Dengan lokasi
penanaman di perbukitan yang hutan nya hampir punah dan kondisi sangat kritis
sekali, karena perbukitan tersebut merupakan hutan penyangga yang ada di Kecamatan
Sekayam. Semoga pohon-pohon tersebut dapat perfungsi dengan baik sebagai
filter, penyerap air, penopang tanah dan peneduh bagi yang melakukan kegiatan
di bukit tersebut. Sangat disayangkan ketika perbukitan yang menjadi sumber
kehidupan masyarakat setempat punah tanpa ada yang peduli. Kami dari
KPA-Rajawali sangat berharap semua pihak untuk dapat menjaga kelestarian hutan
bukit Empengan (pemancar TVRI) yang mengalami degradasi hebat, karena
kelestarian hutan bukit Empengan khususnya maupun hutan Indonesia umumnya
adalah tanggung jawab kita bersama dan bukan tanggung jawab sekelompok orang
atau pencinta alam. Ini yang dapat kami lakukan untuk bumi tercinta semoga kita
semua mampu untuk berbuat lebih baik lagi. Dengan telah terlaksananya kegiatan
tersebut sekali lagi kami dari KPA-Rajawali mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan tersebut agar
manfaat nya dapat kita rasakan bersama. Terutama
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau, dalam hal ini adalah Dinas
Kehutanan dan Perkebunan yang selama ini telah banyak membantu dalam pengadaan
bibit, diharapkan kedepannya dapat terus terjalin kerjasama. (Dj)